Bore Up Harian Honda Scoopy dan Honda Beat 130cc
Bore Up Honda Beat dan Honda Scoopy 130ccKali ini saya mencoba buat membahas mesin beat atau scoopy standar menjadi mesin 130cc. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah :
1. Tutup saluran AIS dengan plat atau bahan dural agar AIS tidak berfungsi lagi
2. Ganti seher dengan ukuran 53,5mm
3. Ganti juga botol seher di blok seher agar tidak terlalu tipis dindingnya
4. Porting ‘n polish bagian lubang IN dan OUT nya….jangan kelewat halus ya….yang penting rata…
5. Ganti CDI dengan CDI non limitter
6. Ganti juga noken as
7. Skir ulang klep agar optimal
8. Untuk noken, bisa kita bubut yang standar bawaan atau saran dari saya ya diganti dengan noken after market seperti kawahara,dll.
9. Jika diperlukan,ganti karburator bawaan dengan karbu PE24 atau PE26
10. Ganti roller dengan 10gr atau 11gr agar ma’nyus
11. Atur kompresi sedemikian rupa sehingga kompresi dibuat agar tidak terlalu padat, hal ini bertujuan agar endurance mesin bore up tersebut bisa bertahan lebih lama dan aman saat di besut habis-habisan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, seher 53,5mm ini….bisa menggunakan seher honda karisma atau seher kawasaki kaze. Jika menggunakan seher karisma, maka posisi dome cekung ke dalam dan membuat mesin low kompresi atau bisa juga dengan menggunakan seher kaze dengan dome yang sedikit rata.
Namun pada saat pemasangan perlu penyesuaian di sehernya, bibir seher di bubut sedikit guna mengejar posisi rata dengan botol seher pada saat posisi TOP. Setelah itu, pantat seher pun perlu papasan agar tidak mentok dengan kruk as.
Nah setelah langkah – langkah diatas selesai dan motor telah dirakit kembali,sekarang tinggal tahap penyesuaian dan penyetelan, stel klep jangan terlalu rapat dan jangan terlalu longgar,stel sesuai dengan spek yang telah dibuat.
Untuk klep kita tidak melakukan penggantian,karena klep scoopy atau beat sudah cukup besar untuk melayani kapasitas mesin 130cc, hanya tinggal penyesuaian noken saja agar dapat optimal
di perkirakaan 600-800 ribu untuk harian..
BEAT
Nie ane ksh racun buat beat, Cma agak sdkit rumit rubahnya.
pen Stroke gnti yg 3mm, kruk as hrus d balancing ulang lg.
Conecting rod pake astrea grand
Seher ckup pke sonic(non os) kl bs cri yg ad lpisan teflon.
Coakan klep dprdlm3mm
Klep sonic custom27/23, gdein lubng in/ex.
‘in jgn d hlusin, ex boleh sehalus mungkn biar sisa pembkran trbuang smua’ oy ruang bkar jgn ktnglan.
Noken as kwhr k1/k2(harian) atau bs custom yg orinya bgian pantat d papas 1-1.5mm+ubah durasinya, tp ht2 klep ciuman ma seher wkwkwk.
Per klep,cvt,roller gnti after market.
Cdi brt/rextor programable
Coil yz125.
Karbu pke mikuni 24/26 stel ulang pj/mj-nya
‘Tips’
-Portingan 2.5mm lbh kcil dr ukran payung klep.
-boringan ganti yg lbh tbal
-bagian tutup head ksih vintilasi biar g cpt panas.
-utk aman setingan karbu bsah aj dlu d awal2 rubahan msin
-kompresi ckup11.3:1 jgn lbih kalo harian,
-Ukran celah antara boring dlm n seher pastikan 0.006mm
Biar g drop kalo panas akibat pemuaian
-Bibir seher ksh clah lbh renggang antara boring, krna bgian ini yg paling panas pd prses pmbkran, akbtny pmuaian dsni lbh bnyak ‘ht2 proses pngrjaany.
-krna stang sher pke astrea grand jd g prlu nambah bnyak paking walaupun udh stroke up.
Ubhan itu smua msh aman u/ hrian bro/sis smua. Asal ttep prhtikn kndsi oli mesin+servis rutin.
Udah jelas kan bro-sis semua. Kalo kurang jelas tgal tnya aj.
Utk biayanya ane g htung pastinya. Yg jelas 3-4jtan lah.
Bwt ubhan lbh kalem lg si paling cm 1.5-2jtan udh lmyan knceng.
sodara-sodara cobain juga nih tips dr beat 2011 pnya gw (c’kancil)..
roller aftermarket 10gr dan 11gr dipasang saling-silang kalo bisa merk TDR (bahannya okee)..CDI BRT neo Hyperband..koil YZ125..karbu keihin PE 26..NGK Irydium Spark-plug/CPR6EA9..knalpot bobokan/aftermarket..mesin OS..
top speed pasti mbrebet (dikarenakan tdk ada perubahan mesin sperti camshaft,,intake&outtake,,piston,,dll) tp larinya mantap gan n masih aman dipake harian..
kalo situ mau nge-joss di awal tinggal nambah gocek 675-700rb’an buat beli gas spontan TDR.. :D
sayah mah belum berani bore-up mesin lagi..takut gagal mesin kaya shogun yang lama.. :’(
have a try dude..

Paket Bore Up 130 cc BeAT dan Scoopy
Lengkap blok, piston, ring, pin, klip dan paking. Lebih bagus pake knalpot racing
Paket bore up untuk skubek Honda BeAT dan Scoopy masih jarang. Yang baru saja nongol keluaran Kawahara. Lengkap termasuk blok, piston, ring, klip dan paking.
Piston yang digunakan punya diameter 54,5 mm. Bisa dipakai harian dan balap resmi. “Karena kapasitas silinder 128,2 cc. Tidak melanggar regulasi,” jelas Coki Liga Siswanto, bos Kawahara.
Bentuk piston racing. Enaknya kompresi bisa dipilih. Jika pakai 1 paking blok silinder rasio kompresi 13,5 : 1 cocok untuk balap. Kalau paking blok dipasang 2 lembar 12,21 : 1, bisa untuk harian.
Lebih pasti enaknya diuji yuk. Menggunakan BeAT 2008 yang power awalnya hanya 7,26 dk. Dipasang paket bore up dengan paking blok dua lembar. Karena untuk harian. Semua serba standar. Knalpot, kem, lubang porting dan CDI asli pabrik hanya bore up 128,2 cc. Power mencapai 8,52 dk.
Coba pasang CDI Racing BRT Dual Band. “Dari hasil pengetesan, tenaga motor kembali naik jadi 8,74 dk,” terang Suar, operatordynotest dari BRT.
Paling mengagetkan ketika sudah ganti knalpot racing. Jajal knalpot R9 atau Racing Generation khusus BeAT. Power naik jadi 10,3 dk.
Berarti bisa disimpulkan. Kapasitas mesin sudah naik harus diimbangi pembuangan lancar. Kudu pakai pipa buang racing supaya hasilnya memuaskan. Power yang sudah besar ini hanya pakai tiga part. Paket bore up Kawahara, CDI BRT dan knalpot R9. Kondisi ruang bakar belum dilakukan pelebaran squish.
Termasuk karburator dan spuyer masih standar pabrik. Karena dari hasil pengukuran AFR (Air Fuel Ratio), menggunakan spuyer standar masih basah. Padahal tetap menggunakan boks filter namun sudah lepas filter kertasnya.
Pada saat tes dilakukan, juga belum dilakukan penggantian kem. Jika menggunakan kem racing macam Kawahara K1, kenaikan power diyakini akan bisa lebih besar lagi. Diperkirakan bisa nambah 1,5 dk lebih. Minggu depan kita lanjut tes kem juga ya. Apalagi jika diikuti dengan pembesaran lubang porting. Tenaga mesin bakal ikut melonjak.
Tes di atas memang ditujukan buat yang masih awam. Artinya, walau mekanik pemula pun bisa melakukan pemasangan paket bore up itu. Tidak perlu korek juga sudah oke. Untuk yang pengin atau tetap masih menggunakan knalpot standar juga bisa. Biar hasilnya bagus, tentu harus dibobok.

Kem bakal di test lagi
Bisa Untuk Balap
Paket bore up seharga Rp 850 ribu ini bisa dipakai untuk balap. Selain mengusung piston enteng, juga sudah jenong. Selain itu juga, mudah mendongkrak tenaga. Kalau mau dipakai untuk kelas 130 open juga bisa.
Kondisi sekarang sudah 10,31 dk. Kalau diikuti penggantian klep gede dan kem racing bisa nambah 2,5 dk. Power jadi 10,31 + 2,5 dk = 12,81 dk. Jika diikuti pengunaan karburator PE 28 bakal melonjak lagi. Dari hasil tes yang pernah dilakukan, penggunaan karburator 28 bisa naik 2 dk. Tenaga total yang dihasilkan 12,81 + 2 dk = 14,81 dk.
Power 14,81 dk sudah bersaing dengan tim-tim papan atas di ajang Matic Race. “Dari hasil pengukuran dynotest Dinojet 250i, rata-rata BeAT 130 open milik tim-tim besar 14,6 dk,” jelas Suar yang sudah banyak tes matik.So tinggal pilih deh kebutuhan lu yg mana.wussssss
Upgrade Performa Honda Beat, Tenaganya Bisa Ngisi Terus Cuii..!
OTOMOTIF – BeAT terkenal sebagai
skutik yang punya akselerasi mantap di rpm bawah hingga menengah. Cocok
untuk penggunaan sehari-hari yang stop & go, atau demi menaklukkan
lalu-lintas yang macet. Namun kedodoran saat jalan keluar kota, di mana
banyak jalanan lurus panjang yang butuh rpm tinggi.
Tapi jangan kawatir, gampang kok agar rpm atas juga ngisi. Upgrade saja performa mesinnya, hal tersebut sudah dibuktikan Yuda Billindo, mekanik bengkel Gandhi Racing yang beralamat di Jl. Pajajaran No.62, Pamulang, Tangerang.
Berdasarkan tes jalan memang atasnya lebih berisi. “Lawan skutik balap yang 150 cc pun berjaban, terbukti waktu dites di Sentul,” terang Gandhi Santana, bos Gandhi Racing (BR).
Pembuktian lain ketika diukur tenaga dan torsinya di atas dynamometer
Sport Devices, milik Dunia Motor di kawasan Ciputat, Tangerang.
Tercatat tenaga mencapai 10,8 dk/6.241 rpm, dan torsi 19,39 Nm/3.317
rpm.
Angka itu lebih tinggi 1,9 dk dan 4,85 Nm. Sebab BeAT standar (yang kami pakai tes di waktu bersamaan) dengan dynamometer merek sama tercatat hanya 8,9 dk/4.878 rpm, dan torsi 14,54 Nm/4.007 rpm.
Ingin tahu ubahan yang hanya membutuhkan waktu satu hari ini? Mari disimak terus! Oh iya tulisan ini juga untuk referensi rekan Mr. Testo pemilik skutik serupa yang bertanya lewat email (azizwicaksono11@gmail.com) tentang upgrade performa BeAT.
Silinder Blok & Piston
Isi silinder dibesarkan namun tak ekstrem, karena awet dan hemat jadi poin penting. “Cukup pakai piston Jupiter Z oversize 100,” terang Yuda. Diameternya berarti 52 mm, jika dihitung kini volumenya jadi 116,7 cc.
Pemasangan tetap menggunakan boring bawaan motor. “Cukup dikorter, masih aman, kok,” terang pemukim kawasan Pamulang ini. Sedang bibir piston dibubut 0,5 mm agar tak membentur kepala silinder, serta membentuk dome. Tak lupa coakan diperdalam agar tak membentur klep.
Kepala Silinder
Cylinder head tak banyak mengalami ubahan, “Hanya di-polish saja untuk menghilangkan kulit jeruk yang menghambat aliran bahan bakar dan udara,” lanjut mekanik berbadan kekar ini. Efeknya tentu saja gas speed makin cepat.
Paduannya payung klep bawaan motor sedikit disentuh. “Bibirnya dibubut agar tipis dan rata dengan seating klep,” terangnya. Efeknya aliran makin lancar, dan saat pembakaran lebih tuntas karena tak ada yang terhalang.
Kem
Sebagai pengatur buka-tutup klep, kem atau noken as wajib dioprek biar pasokan bahan bakar dan pembuangan makin banyak. “Pantat kem dibubut 0,5 mm,” papar Yuda lagi. Sayang berapa durasinya, dengan jujur Yuda mengaku tak mengukur.
Karburator
Mengimbangi makin besarnya volume silinder, yang berdampak makin besar sedotan, spuyer dinaikkan. Namun ternyata yang minta naik pilot jet. “Naik satu step jadi 38.”
Knalpot
Memaksimalkan penghimpunan tenaga, saluran pembuangan diperlancar. Caranya dengan membobok silencer, semua sekat dibuang lalu diganti pipa bulat pada setengah silencer, sisanya model berlubang dilengkapi glasswool.
Leher knalpot tetap standarnya. “Karena klep standar, kalau dibesarkan bawahnya malah drop.”
CVT
Penerus daya juga sedikit dimodif, tentu agar penyaluran tenaga lebih merata dari bawah sampai atas. Pertama roller diperingan jadi 8 gr, lalu per CVT ganti dengan spek 1.500 rpm.
Tapi jangan kawatir, gampang kok agar rpm atas juga ngisi. Upgrade saja performa mesinnya, hal tersebut sudah dibuktikan Yuda Billindo, mekanik bengkel Gandhi Racing yang beralamat di Jl. Pajajaran No.62, Pamulang, Tangerang.
Berdasarkan tes jalan memang atasnya lebih berisi. “Lawan skutik balap yang 150 cc pun berjaban, terbukti waktu dites di Sentul,” terang Gandhi Santana, bos Gandhi Racing (BR).
![]() |
![]() Piston Jupiter Z oversize 100 masuk pada boring standar |
![]() Kepala silinder hanya di-polish, payung klep dibubut agar ringan dan lebih rata dengan seating klep |
![]() Sekat silencer dibobok, gantinya pipa 28 mm berikut saringan dan glasswool di ujung |
Angka itu lebih tinggi 1,9 dk dan 4,85 Nm. Sebab BeAT standar (yang kami pakai tes di waktu bersamaan) dengan dynamometer merek sama tercatat hanya 8,9 dk/4.878 rpm, dan torsi 14,54 Nm/4.007 rpm.
Ingin tahu ubahan yang hanya membutuhkan waktu satu hari ini? Mari disimak terus! Oh iya tulisan ini juga untuk referensi rekan Mr. Testo pemilik skutik serupa yang bertanya lewat email (azizwicaksono11@gmail.com) tentang upgrade performa BeAT.
Silinder Blok & Piston
Isi silinder dibesarkan namun tak ekstrem, karena awet dan hemat jadi poin penting. “Cukup pakai piston Jupiter Z oversize 100,” terang Yuda. Diameternya berarti 52 mm, jika dihitung kini volumenya jadi 116,7 cc.
Pemasangan tetap menggunakan boring bawaan motor. “Cukup dikorter, masih aman, kok,” terang pemukim kawasan Pamulang ini. Sedang bibir piston dibubut 0,5 mm agar tak membentur kepala silinder, serta membentuk dome. Tak lupa coakan diperdalam agar tak membentur klep.
Kepala Silinder
Cylinder head tak banyak mengalami ubahan, “Hanya di-polish saja untuk menghilangkan kulit jeruk yang menghambat aliran bahan bakar dan udara,” lanjut mekanik berbadan kekar ini. Efeknya tentu saja gas speed makin cepat.
Paduannya payung klep bawaan motor sedikit disentuh. “Bibirnya dibubut agar tipis dan rata dengan seating klep,” terangnya. Efeknya aliran makin lancar, dan saat pembakaran lebih tuntas karena tak ada yang terhalang.
Kem
Sebagai pengatur buka-tutup klep, kem atau noken as wajib dioprek biar pasokan bahan bakar dan pembuangan makin banyak. “Pantat kem dibubut 0,5 mm,” papar Yuda lagi. Sayang berapa durasinya, dengan jujur Yuda mengaku tak mengukur.
Karburator
Mengimbangi makin besarnya volume silinder, yang berdampak makin besar sedotan, spuyer dinaikkan. Namun ternyata yang minta naik pilot jet. “Naik satu step jadi 38.”
Knalpot
Memaksimalkan penghimpunan tenaga, saluran pembuangan diperlancar. Caranya dengan membobok silencer, semua sekat dibuang lalu diganti pipa bulat pada setengah silencer, sisanya model berlubang dilengkapi glasswool.
Leher knalpot tetap standarnya. “Karena klep standar, kalau dibesarkan bawahnya malah drop.”
CVT
Penerus daya juga sedikit dimodif, tentu agar penyaluran tenaga lebih merata dari bawah sampai atas. Pertama roller diperingan jadi 8 gr, lalu per CVT ganti dengan spek 1.500 rpm.
Part dan jasa |
|||
Piston kit + korter |
200.000 |
||
Bubut klep |
20.000 |
||
bubut noken as |
100.000 |
||
Bobok knalpot |
150.000 |
||
Roller |
70.000 |
||
Per CVT |
70,000 |
||
Jasa |
150.000 |
||
Total |
760.000 |
||
Data performa |
|||
standar |
Upgrade |
Kenaikan |
|
Tenaga |
8,9 dk / 4.878 rpm |
10,8 dk / 6.241 rpm |
1,9 dk |
Torsi |
14,54 nm / 4.007 rpm |
19,39 nm / 3.317 rpm |
4,85 nm |
Upgrade Performa Honda Scoopy, Korekan Bikin Happy!
OTOMOTIF – Naik Scoopy pasti happy!” gitu penggalan kalimat iklan Honda Scoopy. Tapi apa benar, naik skutik retro modern ini dijamin happy? “Tampilan emang keren, tapi saya belum happy karena kurang kencang, hehe,” ujar Melvin Soetomo.Menurut pengguna skutik berkapasitas 110 cc itu, kendati tampilan retro, dia ingin tunggangannya tetap bisa lari kencang. “Maklum hobi ngebut, nih,” lanjut warga Puri Indah, Kembangan, Jakbar.
Maka dari itu, belum lama mengisi garasi rumah, Scoopy langsung digiring ke bengkel korek. Tepatnya ke bengkel Paddock Speed Clinic (PSC) yang ada di Jl. Lapangan Bola No. 35, Kebon Jeruk, Jakbar.
![]() |
![]() Piston 56,5 mm milik BLitz Joy oversize 50 terpasang pada silinder yang booring-nya diganti |
![]() kepala silinder pakai klep 29 dan 24 mm juga di polish |
![]() Knalpot tampang standar, padahal sudah di bobok |
Nah, setelah dioprek-oprek proyek ini hasilnya tak mengecewakan. “Akselerasi jadi jauh lebih responsif dibanding standarnya,” puas Melvin.
Sedang sesuai pengukuran dynamometer merek Dynomite milik Ultra Speed di kawasan Haji Mencong, Ciledug, Tengerang, diperoleh data tenaga jadi 13,53 dk/9.050 rpm, sedang torsi 10,72 Nm/8.900 rpm. Sedang klaim pabrikan standarnya hanya 8,28 dk/8.000 rpm, torsi 0,85 kgf.m/5.500 rpm atau 8,34 Nm/5.500 rpm (1 kgf.m = 9,80665 Nm). Ini hasil lengkapnya!
Blok Silinder
Demi menaikkan kapasitas mesin, pilihannya pakai piston berdiameter 56,5 milik Kawasaki Blitz Joy oversize 50. Pemasangan harus mengganti boring bawaan motor. Boring baru berdiameter luar hingga 61,5 mm. Agar bisa masuk, mulut crankcase dibubut 2 mm.
Meski boring demikian besar, ketebalan liner masih berkisar 2,5 mm, artinya masih aman jika dijejali piston 57,5 mm. “Boring-nya pakai yang bagus dan dibikin tebal, agar aman dipakai harian,” terang Pak Haji.
Kepala Silinder
Menyesuaikan piston yang membengkak, klep pun dibesarkan agar pasokan bahan bakar mencukupi. “Klep in jadi 29 dan out 24 mm,” lanjut mekanik yang doyan ikut balap drag bike ini. Klep dipilih yang berlabel EE. Pemasangan dipasrahkan pada tukang bubut.
Lalu saluran masuk-buang ikut disentuh mata tuner. Bertujuan menghilangkan kulit jeruk sehingga aliran makin lancar.
Noken As
Pengatur buka-tutup klep ini juga diatur ulang. Durasi dan lift dibesarkan dari standarnya. Sayang Pak Haji tak mau mengumbar speknya. Rahasia dapur ya bos?
Knalpot
Sekilas terlihat standar. Namun jangan salah, bagian leher telah dibesarkan, dan silencer-nya juga sudah dibobok. “Pengerjaan saya serahkan pada Iyan Lemer, ahli knalpot di kawasan Permata Hijau, Jaksel,” lanjut Pak Haji. Pantas jika digas suaranya cukup nyaring.
Karburator
Penyuplai bahan bakar dan udara tetap menggunakan bawaan motor, hanya saja agar pembakaran ideal spuyer diatur ulang. “Pilot jet naik satu step jadi 40, sedang main jet dua step jadi 102,” ujar Armyando.
Pengapian
Tak mengalami ubahan apapun, masih tetap standar. “Sementara itu dulu, nanti kalau kurang happy baru di-upgrade,” ujar Melvin sambil tertawa.
![]() |
Part dan jasa |
|||
Ganti boring |
240.000 |
||
Piston dan ring |
250.000 |
||
Ubah kepala silinder |
60.000 |
||
Bobok knalpot |
45.000 |
||
Bubut noken as |
45.000 |
||
Total |
880.000 |
||
Data performa |
|||
standar* |
Upgrade** |
Kenaikan |
|
Tenaga |
8,28 dk / 8.000 rpm |
13,53 dk / 9.050 rpm |
5,25 dk |
Torsi |
8,34 nm / 5.500 rpm |
10,72 nm / 8.900 rpm |
2,38 nm |
PSC |
0816-1973197 / 021-93812006 |